Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan Sebagai Upaya Pemenuhan Ekonomi Masyarakat Kawasan Pesisir Betahwalang Kecamatan Bonang Demak

  • Sri Subekti Universitas Pandanaran Semarang
  • Widi Astuti Universitas Pandanaran Semarang
  • Maria Magdalena Minarsih Universitas Pandanaran Semarang
Keywords: pengelolaan, mangrove, berkelanjutan, pemenuhan, ekonomi

Abstract

Kabupaten Demak merupakan salah satu wilayah pesisir yang sering terkena  banjir pasang surut air laut atau banjir rob. Banjir pasang surut air laut di pesisir Demak makin parah pemukiman warga termasuk fasilitas umum. Mangrove  merupakan komunitas tumbuhan di tepi pantai yang mempunyai kemampuan tumbuh  pada daerah pasang surut pantai berlumpur. Ekosistem mangrove mempunyai peranan penting dalam pembangunan berkelanjutan secara ekologis, ekonomis, sosial. Permasalahan dari penelitian ini adalah seberapa besar keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan mangrove secara berkelanjutan, bagaimana masyarakat lokal berperan aktif dan memberikan kontribusi positif berupa masukan dan kegiatan dalam pengelolaan mangrove. Tujuan dari penelitian mengetahui keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan mangrove sehingga terpenuhi kebutuhan pangan alternative secara mandiri menyerap aspirasi kearifan lokal. Metode penelitian pendekatan diskriptif dan kualitatif dengan metode kepustakaan. Kesimpulan masih kurangnya keterlibatan masyarakat nelayan dalam pengelolaan mangrove, Perlunya pembentukan kelompok petani Mangrove dalam upaya untuk pengelolaan secara berkelanjutan. perlunya upaya keberlanjutan pada usaha penangkapan,  pembatasan atau dengan memberikan wawasan dan keterampilan untuk petani mangrove dan nelayan dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan, masyarakat menjadi salah satu pengawas yang efektif dalam pengelolaan mangrove secara berkelanjutan. Saran memaksimalkan olahan makanan dari buah mangrove yang bervariasi dan menjalin pihak ke tiga sehingga produk  terdistribusi, pengolahan sisa dari olehan kulit ikan, rajungan salah satu kegiatan untuk meminimalkan limbah, limbah kulit rajungan dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran semen pada  pembuatan batako, perlunya penelitian lebih lanjut terhadap limbah sisa olahan menjadi bahan campuran bangunan ramah lingkungan dengan harga efisien.  

Published
2023-12-31