DAMPAK PARIWISATA DALAM PENGEMBANGAN POTENSI WISATA KE’TE’ KESU’ PADA KABUPATEN TORAJA UTARA
Abstract
Abstrak
Pembangunan pariwisata pada dasarnya ditujukan untuk persatuan dan kesatuan bangsa, penghapusan kemiskinan, pembangunan yang berkesinambungan, dan pelestarian budaya. Toraja sebagai destinasi pariwisata bak intan permata, surga yang dibuang ke bumi, merupakan suatu potensi yang luar biasa bagi pariwisata. Namun pembangunan pariwisata Toraja saat ini cenderung statis, apa adanya, tidak kreatif untuk memperoleh hasil pariwisata yang dapat memperbaiki taraf kehidupan yang lebih baik. Kepariwisataan di Toraja saat ini, belum didasarkan pada pelibatan masyarakat Toraja, secara khusus masyarakat Toraja sebagai pelaku industri. Data diperoleh melalui observasi, studi dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan deskripstif-kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penggunaan metode ini, karena data-data yang digunakan bersumber dari informan. Metode kualitatif digunakan dalam situasi yang wajar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat yang berdagang di sekitar obyek wisata Ke’te’ Kesu’ sudah memperoleh keuntungan, dapat digunakan membiaya hidup sehari-hari, dan sedikit membantu membiaya pendidikan keluarga. Namun sebahagian pedagang belum fokus, karena melakukan pekerjaan lain seperti bertani, karena berdagang di sekitar obyek dilakukan pada saat selesai menggarap sawah mereka.
Abstract
Tourism development is basically aimed at national unity and integrity, poverty alleviation, sustainable development and cultural preservation. Toraja as a tourism destination is like a diamond jewel, a paradise thrown to earth, has tremendous potential for tourism. However, the current development of Toraja tourism tends to be static, as it is, not creative to obtain tourism results that can improve a better standard of living. Tourism in Toraja at this time, has not been based on the involvement of the Toraja people, in particular the Toraja people as industry players. Data obtained through observation, documentation study and interviews. This research used descriptive-qualitative ethnographic approach. The use of this method, because the data used comes from informants. Qualitative methods are used in reasonable situations. The results of this study indicate that the people who trade around the Ke'te 'Kesu' tourism object have already made a profit, that can be used to pay for daily living, and do little to help pay for family education. However, some traders are not yet focused, because they do other work such as farming, because trading around the object is done when they finish working on their rice fields.